40 Istilah Dalam Pendakian Gunung yang Wajib Diketahui

May 22, 2023 By admin
40 Istilah Dalam Pendakian Gunung yang Wajib Diketahui

40 Istilah Dalam Pendakian Gunung yang Wajib Diketahui

Mendaki gunung adalah salah satu aktivitas yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain menawarkan pemandangan alam yang indah dan segar, mendaki gunung juga bisa memberikan pengalaman dan tantangan tersendiri bagi para pendaki. Namun, sebelum memutuskan untuk naik gunung, ada baiknya kita mengetahui beberapa istilah dalam pendakian gunung yang sering digunakan oleh para pendaki. Istilah-istilah ini penting untuk dipahami agar kita tidak bingung atau salah paham saat berkomunikasi dengan pendaki lainnya atau petugas di lokasi pendakian.

Berikut adalah 40 istilah dalam pendakian gunung yang wajib diketahui oleh para pendaki pemula maupun profesional:

Istilah Umum

  • Simaksi: Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi. Simaksi biasanya diperlukan saat ingin mendaki beberapa wilayah pegunungan yang ada di Indonesia. Simaksi dibutuhkan karena selain sebagai data bagi para pendaki, karena wilayah tersebut masih masuk dalam kawasan konservasi alam yang harus dijaga dan dilestarikan1.
  • Logistik: persediaan bahan pangan atau makanan dan minuman yang dibawa oleh para pendaki selama melakukan pendakian. Logistik harus dipersiapkan dengan baik agar tidak kekurangan atau berlebihan. Logistik juga harus disesuaikan dengan jumlah hari dan orang yang ikut serta dalam pendakian.
  • Summit attack: perjalanan menuju puncak gunung. Summit attack biasanya dilakukan pada pagi atau subuh hari agar bisa menikmati sunrise atau matahari terbit di puncak gunung. Summit attack juga membutuhkan persiapan fisik dan mental yang baik karena biasanya medan yang dilalui cukup berat dan menantang.
  • Hiking: jalan kaki di alam bebas, tanpa keahlian apapun. Hiking bisa dilakukan di berbagai tempat seperti hutan, bukit, pantai, atau taman. Hiking biasanya tidak membutuhkan peralatan khusus selain sepatu dan pakaian yang nyaman.
  • Mountaineering: aktivitas mendaki gunung, perlu persiapan matang. Mountaineering adalah kegiatan yang lebih kompleks dan menantang daripada hiking. Mountaineering membutuhkan keahlian khusus seperti navigasi, survival, teknik panjat tebing, dan lain-lain. Mountaineering juga membutuhkan peralatan khusus seperti tenda, sleeping bag, kompor, karabiner, tali, dan lain-lain.
  • Trekking: perjalanan panjang dengan berjalan kaki. Trekking adalah kegiatan yang lebih lama dan jauh daripada hiking. Trekking bisa melibatkan beberapa hari atau minggu untuk menempuh suatu rute atau destinasi tertentu. Trekking juga bisa melintasi berbagai macam medan seperti hutan, pegunungan, padang pasir, atau salju.
  • Survival: bertahan hidup dalam kondisi tak menentu. Survival adalah kemampuan untuk menghadapi situasi darurat atau bahaya yang bisa terjadi saat melakukan kegiatan di alam liar seperti mendaki gunung. Survival membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tentang cara mencari air, makanan, api, perlindungan, pertolongan pertama, dan lain-lain.

 

Istilah Khusus

  • Ekspedisi: perjalanan mengeksplorasi dengan sebuah tujuan. Ekspedisi adalah kegiatan yang lebih besar dan lebih serius daripada trekking. Ekspedisi biasanya melibatkan tim yang besar dan profesional yang memiliki tujuan tertentu seperti mencapai puncak tertinggi, menemukan sesuatu yang baru, atau melakukan penelitian ilmiah.
  • Porter: pemandu perjalanan sekaligus membawa barang. Porter adalah orang yang membantu para pendaki dengan cara membawa barang-barang berat seperti logistik, tenda, atau peralatan lainnya. Porter biasanya berasal dari masyarakat lokal yang mengenal medan dan jalur pendakian dengan baik.
  • Bivak: tenda atau gubuk darurat sebagai tempat istirahat atau bermalam. Bivak umumnya hanya berupa tempat istirahat berbentuk segitiga sederhana, biasanya dibuat secara dadakan oleh pendaki survival. Bivak bisa dibuat dari bahan-bahan alami seperti ranting, daun, atau batu.
  • Briefing: pemberian arahan oleh pemandu atau petugas kepada para pendaki sebelum mulai mendaki. Briefing adalah proses penting yang harus dilakukan sebelum melakukan pendakian gunung. Briefing berisi informasi tentang kondisi cuaca, jalur pendakian, aturan dan etika, tips dan trik, serta hal-hal lain yang perlu diketahui oleh para pendaki.
  • Camping ground: area yang bisa digunakan sebagai tempat untuk mendirikan tenda. Camping ground biasanya berada di pos-pos tertentu yang sudah ditentukan oleh pengelola atau petugas gunung. Camping ground harus dipilih dengan baik agar sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan para pendaki.
  • Carrier: tas punggung untuk membawa peralatan mendaki, khususnya tenda dan logistik. Carrier adalah tas yang dirancang khusus untuk kegiatan mendaki gunung. Carrier memiliki daya tampung yang besar dan kapasitasnya dihitung dengan satuan liter. Carrier juga memiliki fitur-fitur seperti sabuk pinggang, sabuk dada, rain cover, dan lain-lain.
  • Daypack: tas mini berkapasitas kecil untuk membawa perbekalan atau peralatan seperlunya. Daypack adalah tas yang digunakan untuk kegiatan ringan seperti hiking atau summit attack. Daypack biasanya hanya berisi barang-barang penting seperti air minum, makanan ringan, jaket, obat-obatan, dan lain-lain.
  • Hammock: tempat tidur gantung yang bisa digunakan sebagai ayunan. Hammock adalah alternatif dari tenda atau bivak yang bisa digunakan untuk bermalam di alam bebas. Hammock bisa digunakan dengan cara mengikatkan tali di dua sisinya ke masing-masing pohon yang berbeda. Hammock memberikan sensasi tidur yang berbeda dan menyenangkan.
  • Hipo / Hipotermia: kondisi kesehatan berupa gejala menggigil hingga kehilangan kesadaran karena efek kedinginan. Hipo atau hipotermia adalah salah satu bahaya yang bisa terjadi saat melakukan pendakian gunung. Hipo bisa dicegah dengan cara memakai pakaian yang hangat dan sesuai dengan cuaca, minum air hangat, dan bergerak aktif.
  • HT: Handy Talky. Perangkat komunikasi yang bekerja menggunakan gelombang radio. HT bisa digunakan untuk berkomunikasi di daerah yang sulit sinyal telekomunikasi seperti handphone. Dengan HT, pendaki bisa berkomunikasi dengan satu orang lainnya atau lebih dari jarak jauh.
  • Jumaring: teknik panjat tebing dengan menggunakan alat bantu berupa jumar. Jumar adalah alat yang berfungsi untuk mengunci tali agar tidak meluncur ke bawah saat melakukan panjat tebing. Jumaring biasanya digunakan untuk medan yang curam dan sulit.
  • Krampon: alat bantu berupa sepatu besi yang dipasang di sepatu biasa untuk meningkatkan cengkeraman saat berjalan di atas salju atau es. Krampon memiliki gigi-gigi tajam yang bisa menancap di permukaan salju atau es. Krampon biasanya digunakan untuk medan yang licin dan berbahaya.
  • Matras: alas tidur berbentuk tipis dan fleksibel yang digunakan untuk bermalam di tenda atau bivak. Matras berfungsi untuk mengisolasi tubuh dari permukaan tanah yang dingin dan keras. Matras juga bisa meningkatkan kenyamanan saat tidur di alam bebas.
  • P3K: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. P3K adalah kumpulan obat-obatan dan peralatan medis yang dibawa oleh para pendaki untuk mengatasi kecelakaan atau cedera yang bisa terjadi saat melakukan pendakian gunung. P3K harus dipersiapkan dengan baik dan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing pendaki.
  • Ponco: jas hujan berbentuk selimut yang bisa menutupi tubuh dan barang bawaan. Ponco adalah pakaian pelindung yang dibawa oleh para pendaki untuk mengantisipasi hujan atau angin kencang saat melakukan pendakian gunung. Ponco biasanya berwarna cerah agar mudah terlihat di kegelapan atau kabut.
  • Pos: titik perhentian atau istirahat yang sudah ditentukan oleh pengelola atau petugas gunung. Pos biasanya berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pos sebelumnya atau sesudahnya. Pos bisa berupa tempat terbuka, pondok, atau camping ground.
  • Rappeling: teknik turun tebing dengan menggunakan tali dan alat bantu lainnya seperti harness, karabiner, dan descender. Rappeling biasanya digunakan untuk medan yang curam dan sulit. Rappeling membutuhkan keahlian khusus dan harus dilakukan dengan hati-hati.
  • Sleeping bag: kantong tidur berbentuk silinder yang digunakan untuk bermalam di tenda atau bivak. Sleeping bag berfungsi untuk menghangatkan tubuh saat tidur di alam bebas. Sleeping bag memiliki tingkat kehangatan yang berbeda-beda sesuai dengan suhu udara.
  • Spandek: kain elastis yang digunakan untuk menutupi wajah atau leher dari debu, angin, atau sinar matahari. Spandek biasanya berwarna-warni dan memiliki motif-motif menarik. Spandek juga bisa digunakan sebagai bandana, masker, syal, atau ikat kepala.
  • Spot: tempat tertentu yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan menarik. Spot biasanya menjadi tujuan utama para pendaki untuk mengambil foto atau video sebagai kenang-kenangan. Spot bisa berupa puncak gunung, danau, air terjun, atau padang bunga.