Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Survival

May 15, 2023 By admin
Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Survival

Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Survival

Survival adalah kemampuan bertahan hidup dalam kondisi darurat yang tidak menentu. Survival bisa menimpa siapa saja, baik pelaku kegiatan petualangan di alam bebas, militer, maupun korban bencana alam, musibah transportasi, dan lain-lain.

Untuk bisa survival, kita tidak hanya membutuhkan keterampilan atau skill yang mumpuni, tetapi juga mental yang kuat dan kreatif. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat survival:

1. Sadarilah situasi dengan sungguh-sungguh

Jangan panik ketika menghadapi situasi darurat. Perhatikan keadaan sekitar dan cari tempat yang aman untuk berlindung. Periksa cadangan makanan dan peralatan yang dimiliki, serta kondisi kesehatan diri sendiri dan orang-orang yang bersama kita (jika ada). Buat rencana untuk mencari bantuan atau menunggu pertolongan.

2. Utamakan berpikir sebelum bertindak

Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Timbang-timbang semua kemungkinan dan resiko yang ada. Gunakan akal sehat dan logika untuk menyelesaikan masalah.

3. Kenali lingkungan sekitar

Mengenali lingkungan sekitar akan membantu kita untuk merasa lebih aman dan nyaman. Gunakan kompas dan peta jika ada untuk menentukan posisi kita. Jika tidak ada, gunakan matahari dan figur alam lain sebagai patokan. Cari sumber air bersih, makanan, dan bahan bakar di sekitar kita.

4. Kuasai rasa takut

Ketakutan adalah musuh terbesar seorang survivor. Ketakutan bisa membuat kita menjadi panik, stres, atau putus asa. Kita harus bisa mengendalikan rasa takut kita dengan cara berpikir positif, berdoa, bernyanyi, atau melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan semangat kita.

5. Berimprovisasi

Kita harus bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita untuk bertahan hidup. Kita harus kreatif dan efisien dalam menggunakan alat-alat yang kita miliki atau yang bisa kita buat dari alam. Misalnya, kita bisa membuat api dari batu api atau kaca pembesar, membuat tenda dari daun-daun atau kulit binatang, membuat perangkap dari ranting-ranting atau tali.

6. Lakukan pertolongan pertama jika terluka

Jika kita atau orang lain terluka akibat situasi darurat, kita harus segera melakukan pertolongan pertama untuk mencegah infeksi atau komplikasi lebih lanjut. Beberapa jenis pertolongan pertama dasar yang perlu kita kuasai adalah mengatasi memar, luka bakar, luka sayat, patah tulang, pendarahan, syok, dehidrasi, keracunan makanan, gigitan binatang berbisa, dan lain-lain.

7. Sesuaikan diri dengan daerah tempat terdampar

Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan daerah tempat kita terdampar, karena setiap dadaerah memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contoh survival berdasarkan daerah tempat terdampar:

8. Survival di hutan (jungle survival)

Hutan adalah salah satu daerah yang sering menjadi tempat survival, baik karena kegiatan petualangan maupun karena bencana alam. Hutan memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai tempat survival. Kelebihannya adalah hutan kaya akan sumber daya alam, seperti air, makanan, bahan bakar, dan bahan bangunan. Kekurangannya adalah hutan juga memiliki banyak bahaya, seperti binatang buas, serangga berbisa, penyakit tropis, dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika survival di hutan adalah:

  • Cari tempat yang kering dan tinggi untuk membuat tempat berlindung. Hindari tempat yang basah, rendah, atau dekat dengan sungai atau rawa.
  • Buat api untuk menghangatkan tubuh, memasak makanan, membersihkan air, dan mengusir binatang buas. Gunakan batu api atau kaca pembesar untuk menyalakan api dari bahan-bahan kering seperti daun kering, serpihan kayu, atau kulit pohon.
  • Cari air bersih untuk minum. Air bisa didapatkan dari sungai, mata air, air hujan, air embun, atau perasan tumbuhan yang mengandung air. Jangan minum air yang berwarna, berbau, atau berbusa. Rebus air sebelum diminum untuk membunuh kuman.
  • Cari makanan untuk mengisi energi. Makanan bisa didapatkan dari tumbuhan, buah-buahan, jamur, umbi-umbian, serangga, ikan, atau binatang buruan. Jangan makan tumbuhan atau buah-buahan yang tidak dikenal atau yang memiliki ciri-ciri beracun seperti berwarna cerah, berbau menyengat, atau berduri.
  • Waspadai binatang buas atau serangga berbisa yang bisa menyerang atau menggigit kita. Gunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh dan sepatu yang kuat. Jangan mengganggu binatang yang kita temui di hutan. Jika digigit oleh binatang berbisa seperti ular atau kalajengking, segera lakukan pertolongan pertama dengan cara mengikat bagian tubuh yang digigit di atas gigitan untuk menghambat penyebaran racun dan mencari bantuan medis secepatnya.

9. Survival di laut (sea survival)

Laut adalah salah satu daerah yang paling sulit untuk survival, karena laut memiliki kondisi yang sangat ekstrem dan berbahaya. Laut memiliki tantangan seperti gelombang besar, angin kencang, arus kuat, suhu dingin, garam tinggi, serta kekurangan air tawar dan makanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika survival di laut adalah:

  • Jika terdampar di laut tanpa perahu atau rakit apapun, gunakan teknik uitemate untuk mengambang di air dengan cara menekuk lutut dan memeluk dada dengan kedua tangan. Teknik ini akan membantu kita menghemat energi dan menjaga suhu tubuh.
  • Jika terdampar di laut dengan perahu atau rakit penyelamat, pastikan kita tetap berada di dalamnya dan tidak mencoba berenang ke daratan. Perahu atau rakit akan membantu kita tetap kering dan terlindung dari sinar matahari dan terlindung dari sinar matahari, garam, dan binatang laut. Jaga agar perahu atau rakit tetap kering dan stabil. Jangan buang-buang air atau makanan yang ada di dalamnya.
  • Cari air tawar untuk minum. Air tawar bisa didapatkan dari air hujan, air embun, atau buah-buahan seperti kelapa. Jangan minum air laut, urine, darah, atau alkohol karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih parah. Jika tidak ada air tawar sama sekali, minum sedikit-sedikit air laut untuk menggantikan garam yang hilang.
  • Cari makanan untuk mengisi energi. Makanan bisa didapatkan dari ikan, cumi-cumi, kerang, atau rumput laut yang bisa ditangkap dengan tangan atau dengan membuat alat pancing dari bahan-bahan yang ada di perahu atau rakit. Jangan makan daging mentah karena bisa menyebabkan infeksi atau keracunan. Jika ada api, bakar daging sebelum dimakan.
  • Waspadai hipotermia atau penurunan suhu tubuh akibat paparan dingin. Hipotermia bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Gunakan pakaian yang kering dan hangat untuk mengisolasi tubuh. Jika ada orang lain, berpelukan untuk saling menghangatkan. Jika ada api, dekatkan tubuh ke api.

10. Survival di padang pasir (desert survival)

Padang pasir adalah salah satu daerah yang paling keras untuk survival, karena padang pasir memiliki kondisi yang sangat ekstrem dan berbahaya. Padang pasir memiliki tantangan seperti suhu panas siang hari dan dingin malam hari, kekeringan, pasir yang terus bergerak, serta kekurangan air tawar dan makanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika survival di padang pasir adalah:

  • Cari tempat yang teduh untuk berlindung dari panas matahari. Hindari tempat yang terbuka atau dekat dengan bukit pasir. Gunakan pakaian yang longgar dan menutupi seluruh tubuh untuk melindungi kulit dari sinar UV dan dehidrasi.
  • Buat api untuk menghangatkan tubuh di malam hari dan memasak makanan. Gunakan batu api atau kaca pembesar untuk menyalakan api dari bahan-bahan kering seperti kayu kering, daun kering, atau kotoran binatang.
  • Cari air bersih untuk minum. Air bersih bisa didapatkan dari mata air, sumur-sumur tua, oase, atau tanaman-tanaman seperti kaktus atau lidah buaya. Jangan minum air yang berwarna, berbau, atau berbusa. Rebus air sebelum diminum untuk membunuh kuman.
  • Cari makanan untuk mengisi energi. Makanan bisa didapatkan dari binatang-binatang seperti ular, kadal, tikus pasir, kalajengking, atau serangga yang bisa ditangkap dengan tangan atau dengan membuat perangkap dari ranting-ranting atau tali. Jangan makan daging mentah karena bisa menyebabkan infeksi atau keracunan. Jika ada api, bakar daging sebelum dimakan.
  • Waspadai dehidrasi atau kekurangan cairan akibat kehilangan banyak air melalui keringat dan pernapasan. Dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala, lemas, pusing, mual, muntah, dan kematian jika tidak segera ditangani.

    11. Survival di daerah kutub es (antartic survival)

    Daerah kutub es adalah salah satu daerah yang paling ekstrem untuk survival, karena daerah kutub es memiliki kondisi yang sangat dingin dan berbahaya. Daerah kutub es memiliki tantangan seperti suhu yang bisa mencapai minus 50 derajat Celsius, angin kencang yang bisa mencapai 200 km per jam, salju tebal yang bisa menutupi segala sesuatu, serta kekurangan makanan dan bahan bakar.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika survival di daerah kutub es adalah:

    • Cari tempat yang terlindung dari angin dan salju untuk membuat tempat berlindung. Gunakan tenda, selimut, atau bahan-bahan lain yang bisa mengisolasi panas. Jika tidak ada bahan-bahan tersebut, buat iglo atau gubuk dari balok-balok es atau salju.
    • Buat api untuk menghangatkan tubuh, memasak makanan, dan membersihkan air. Gunakan bahan bakar yang ringan dan mudah menyala seperti lilin, minyak tanah, atau bensin. Jangan gunakan kayu atau batu bara karena sulit ditemukan dan sulit menyala di daerah kutub es.
    • Cari air bersih untuk minum. Air bersih bisa didapatkan dari salju atau es yang dilelehkan dengan api. Jangan makan salju atau es mentah karena bisa menyebabkan hipotermia atau penurunan suhu tubuh akibat paparan dingin. Rebus air sebelum diminum untuk membunuh kuman.
    • Cari makanan untuk mengisi energi. Makanan bisa didapatkan dari binatang-binatang seperti penguin, anjing laut, ikan, atau beruang kutub yang bisa diburu dengan senjata api, pisau, atau tombak. Jangan makan daging mentah karena bisa menyebabkan infeksi atau keracunan. Jika ada api, bakar daging sebelum dimakan.
    • Waspadai hipotermia atau penurunan suhu tubuh akibat paparan dingin. Hipotermia bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Gunakan pakaian yang kering dan hangat untuk mengisolasi tubuh. Gunakan lapisan-lapisan pakaian yang sesuai dengan suhu lingkungan. Jangan gunakan pakaian yang basah, ketat, atau berbahan katun karena bisa mengurangi sirkulasi darah dan mempercepat kehilangan panas.

    Survival juga membutuhkan mental yang kuat dan kreatif untuk menghadapi segala tantangan dan bahaya yang ada di alam.